Jumat, 06 April 2018

Kebutuhan Lemak Untuk Atlet


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Setiap mahluk hidup baik tanaman, hewan dan manusia memerlukan makanan untuk mempertahankan hidupnya, pengembangannya dan untuk keperluan geraknya sehari-hari. Manusia diantara mahluk tuhan yang paling tinggi martabatnya diantara mahluk lainnya, memerlukan kerja keras didalam mempertahankan hidupnya dalam mencari dan meningkatkan martabat hidup diantara sesama manusia lain. Untuk itulah mereka selalu bergerak, dan setiap gerak memerlukan tenaga gerak yang disebut energy. Energy yang dipakai sebagai penggerak tubuh adalah suatu hasil Oxidadi atau pembakaran zat-zat kimia dalam tubuh yang berasal dari makanan sehari-hari.
Makanan merupakan sumber energy yang utama bagi manusia, sumber energy bagi tubuh manusia sangat diperlukan dalam melakukan aktivitas khususnya olahraga. Cepat lambatnya proses pembentukan energy dalam tubuh sangat berpengaruh terhadap prestasi seseorang. Semua aktifitas fisik memerlukan energy, kebutuhan energy yang diperlukan bervariasi sesuai dengan derajat kegiatan/aktifitas. Tata gizi atlit dan non atlit pada dasarnya sama, bedanya pada jumlah kalori yang dibutuhkan atlit lebih banyak. Tata gizi yang dianjurkan berbagai latihan pada dasarnya mengacu pada tata gizi seimbang (basic balanced diet), pada dasarnya atlit tidak memerlukan makanan khusus, suplemen atau berbagai tata gizi khusus untuk memenuhi kebutuhan latihan untuk meningkatkan penampilannya, karena tata gizi seimbang dapat memenuhi hampir semua kebutuhan atlit.
Semua Negara didunia berlomba untuk mencapai standar hidup dan kualitas manusia yang semakin tinggi. Kecendrungannya adalah setiap Negara yang masarakatnya hidup sejahtera, prestasi olahraganya juga makin tinggi. Untuk mencapai prestasi olahraga yang tinggi, peningkatan kualitas manusia Indonesia juga perlu dilaksanakan dengan sunguh-sunguh. Banyak cabang olahraga yang selain menuntut kondisi fisik yang prima juga menuntut atlit-atlit yang cerdas. Bila kita bandingkan dengan Negara-negara lain, kondisi kita masih memerlukan perbaikan yang besar dalam aspek konsumsi protein hewani yang terdapat dalam telur, susu, dan daging. Karena itu, bila tidak dimulai langkah-langkah sistematis untuk meningkatkan kualitas gizi masarakat, melalui perbaikan kesejahteraan ekonominya, tidak sampai satu genarasi lagi, masarakat singapura dan Malaysia akan lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih cerdas dari masarakat kita. Dan lebih berpeluang untuk mencapai prestasi olahraga ditingkat dunia.
Pada dasarnya ada enam jenis zat makanan yang secara garis besar dianggap sangat pokok karena mengandung zat-zat bergizi bagi dasar hidup manusia. Keenam jenis makanan tersebut adalah Karbohidrat, Lemak, Protein, Vitamin, Mineral dan Air. Lemak adalah zat makanan yang paling banyak menghasilkan energy, dimana tiap 1 gram lemak menghasilkan 9 Kcal. Lemak dalam bentuk padat disebut lemak, sedangkan dalam bentuk cair disebut minyak. Lemak yang berbentuk padat umumnya terdiri dari lemak jenuh, dan berasal dari hewani. Hewan jenuh dikenal dapat meningkatkan kolestrol di dalam badan.
Lemak keberadaannya dalam tubuh dianggap sebagai system biologic terutama untuk cadangan energy dalam sel sebagai komponen membran sel. Lemak mempuanyai komposisi yang mirip dengan kabrohidrat kecuali perbandingan oksigen terhadap hydrogen berbeda. Lemak merupakan zat gizi penghasil energy terbesar, besarnya lebih dari dua kali energy yang dihasilkan kabrohidrat. Namun, lemak merupakan sumber energy yang tidak ekonomis pemakaiannya,. Oleh karena itu metabolisme lemak menghabiskan oksigen lebih banyak dibanding kabrohidrat.
Sumbangan lemak sebagai energy untuk kontraksi otot tergantung dari intensitas dan lamanya latihan olahraga. Olahraga dengan intensitas rendah dan sedang serta dilakuakn dalam jangka waktu lama, energy yang dibebaskan selain karbohidrat, kebanyakan berasal dari lemak. Demikian juga walaupun atlit olahraga endurance pembentukan energy sebagian besar berasal dari lamak, namun atlit tidak boleh mengkonsumsi lemak secara berlebihan. Diet tinggi lemak oleh atlit sering mengakibatkan peningkatan trigliserida, kolestrol total dan LDL kolestrol. Resiko kesehatan seperti aterosklerosis, penyakit jantung, penyakit kanker dapat timbul pada seorang atlit akibat konsumsi lemak yang tinggi.
Berdasarkan pengaruh lemak dalam olahraga inilah, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengunaan lemak yang baik dalam olahraga.

B.     Rumusan Masalaah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana pengunaan lemak dalam olahraga?
C.    Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui penggunaang lemak yang benar dalam olahraga.
D.    Manfaat
Manfaat teoritis
1.      Sebagai bahan masukan bagi atlit maupun pengemar olahraga untuk dapat menata kebutuhan lemak pada saat melakukan aktifitas olahraga.
2.      Khusus untuk pelatih, sebagai bahan pertimbangan atau masukan dalam memberikan asupan makanan dengan jumlah lemak yang diperlukan oleh atlit sesuai dengan cabang olahraga yang digeluti.
3.      Untuk mendapat gambaran pengetahuan tentang pentingnya lemak dalam aktivitas berolahraga.
Manfaat keilmuan
1.      Dengan diketahui berapa besar jumlah lemak yang dapat dikonsumsi pada saat berolahraga, duharapkan dapat manjadi masukan dalam perkembangan Ilmu Gizi Olahraga.



BAB II
TINJAUAN PUTAKA
A.    Definisi Lemak
Dalam kehidupan sehari-hari lemak dikenal dalam bentuk padat dan minyak berbentuk cair pada suhu ruang, contoh lemak ialah lemak kambing yang digunakan dalam pembuatan sate, contoh minyak berupa minyak goring. Tempat bersuhu dibawah 20ºC, minyak berbentuk setengah padat pada suhu ruang. Lemak merupakan sumber penyimpanan tenaga (kalori), terutama yang terbakar selama aktivitas yang ringan. Lemak hewan (mentega, lemak daging) cenderung jenuh dan menyebabkan penyakit jantung dan kanker, lemak sayur (minyak jagung, kacang tanah) pada umumnya bukan lemak jenuh dan sedikit resikonya Nanci Clark (2007 :9) dalam Eka Novita (2007 :44-45)
Walaupun lemak sering dikatakan sebagai makanan yang banyak menimbulkan masalah, namun mereka cukup berperan baik sebagai pemberi makanan tubuh dan fungsi fisiologisnya. Lemak yang terdapat didalam tubuh berbentuk padat dan cairan seperti minyak. Sajoto (1998 :15)
Lemak yang berbentuk padat pada suhu kamar disebut lemak/gajih, sedangkan lemak cair pada suhu kamar disebut minyak. Lemak terdiri dari: asam lemak (fatty acid) dan gliserol.satu molekul gliserol + 3 mol asam lemak akan menghasilkan 1 molekul trigliserida/lemak + air. Bila atom C yang berikatan tunggal disebut lemak jenuh (asam palmitat, stearat dalam gajih). Atom C yang berkaitan ganda disebut asam lemak tak jenuh tunggal (asam oleat pada minyak zaitun) dan tak jenuh ganda (asam linoleat pada minyak kadelei dan jagung).
Proses hidrogenasi adalah perubahan lemak dari tak jenuh menjadi jenuh, contoh produksi margarine dari proses hidrogenasi minyak kelapa sawit, minyak jagung, dan kadelai. Ransiditas (sifat tengik) disebabkan oleh pembebasan asam lemak bebas yang memiliki bau tak enak, akibat terpaparnya lemak oleh oksigen diudara. Vitamin E merupakan nutrient penting untuk mencegah oksidasi tersebut. Lemak tak jenuh akan lebih mudah teoksidasi yang menyebabkan tengik. Asam lemak essensial merupakan asam lemak yang diperlukan dan tidak dapat disintesa oleh tubuh, antara lain asam linoleat, linolenat, dan arakidonat.
B.     Penggolongan Lemak
1.      Lipid/lemak sederhana, terdiri dari mono dan trigliserida.
2.      Kompleks lipit/lemak komleks, terdiri dari :
a)      Fosfolipid sebagai umulsifier/emulgator, merupakan bahan yang bergabung dengan lemak dan merupakan begian integral dari sel-sel tubuh (otak dan jaringan syaraf), contoh kuning telur.
b)      Sterol (ergosterol dan kolestrol) sebagai pembentuk sterol dan steroid (contoh crab, lobster dan kuning telur)
c)      Lipoprotein, terdiri dari : HDL, LDL dan VLDL merupakan transport fatty compound (didalam plasma darah membentuk gabungan dengan protein plasma yang dapat larut). Sumber makanan daging dan susu.
kolestrol biasanya terdapat bersama-sama dengan lemak. Dapat diperoleh dari sintesa dalam tubuh dan dalam makanan (jaringan tubuh hewan = hati, kuning telur). Biasanya disekresikan keluar dari dalam tubuh melalui getah empedu lewat penggabungan dengan garam empedu         kolestrol dalam bentuk larutan. Jika kolestrol mengendap disebut batu empedu.
C.    Sumber Lemak
1.      Lemak nabati (mengandung asam lemak tak jenuh,  >> titik cair) contoh : kacang tanah, biji jagung, biji kapas, kelapa.
2.      Lemak hewani (mengandung asam lemak jenuh, rantai karbon panjang) contoh: babi, sapi, kambing, ayam, telur.

D.    Fungsi Lemak Dalam Makanan Secara Umum
1.      Sumber energy
2.      Lemak dioksidasi dalam tubuh akan menghasilkan energy bagi aktifitas jaringan (menghasilkan 9 kkal/gram)
3.      Pemasok asam lemak essensial. Asam linoleat berperan penting untuk metabolism, kerja jantung dan sebagai jaringan integrasi dalam otot.
4.      Menambah selera makan (rasa dan warna) contoh rasa gurih, kerenyahan, sifat lunak pada kue yang dibakar.
5.      Menyediakan vitamin yang larut dalam lemak dan membantu penyerapannya.

E.     Fungsi Lemak Dalam Tubuh
1.      Cadangan energy dalam bentuk jaringan lemak yang ditimbun ditempat tertentu (depot lemak pada jaringan adipose dibawah kulit, sekitar organ dalam rongga abdomen).
2.      Alat angkut vitamin larut lemak. Lemak mengandung vitamin larut lemak tertentu, lamak susu dan lemak ikan mengandung vitamin A dan D. Hampir semua lemak nabati adalah sumber vitamin E. Lemak membantu transportasi dan absorpasi vitamin larut lemak yaitu A, D, E, K.
3.      Sebagai pelumas, lemak membantu mengeluarkan sisa makanan.
4.      Menghemat protein. Lemak menghemat penggunaan protein untuk sitetis protein, sehingga protein tidak digunakan sebagi sumber energy.
5.      Pelindung organ. Lapisan lemak yang menyelubungi organ seperti jantung, hati dan ginjal membantu menahan organ-organ tersebut tetap ditempatnya dan melindungi terhadap benturan dan bahaya bahaya lain.
6.      Memelihara suhu tubuh. Lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh secara cepat dengan demikian lemak berfungsi juga dalam memelihara suhu tubuh.
7.      Sumber asam lemak esensial linoleat dan linolenat.

F.      Problem Kesehatan
1.      Jumlah kelebihan kalori dsapat menyebabkan Hipertensi, penyakit jantung
2.      koroner dan diabetes militus.
3.      Tipe lemak : lemak jenuh + kolesterol menyebabkan atherosclerosis selanjutnya memicu timbulnya strok.
4.      Konsumsi lemak yang melampaui kebutuhan tubuh akan energy terjadi penimbunan lemak dalam jaringan adiposa yang menyebabkan kegemukan (obesitas).
G.    Peranan Lemak Untuk Latihan
 Pemakaian lemak sebagai sumber energy pada waktu kegiatan olahraga merupakan sumber energy penting selama latihan-latihan berat. Sebab selama intensitas latihan tidak terlau tinggi, enargi diperoleh dari karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang sama besarnya. Tetapi apabila olahraga tersebut berlangsung satu sampai dua jam, karbohidrat mengalami penurunan, dan kemudian jumlah penggunaan lemak makin menigkat. Bahkan dalam olahraga berat dan lebih lama, lemak terutama FFA (free fety acid) dapat mencapai 80% dari seluruh energy yang dibutuhkan. Sajoto (1998 :19).
Kemenpora (2007 :121) menjelaskan bahwa untuk memelihara keseimabangan fungsinya tubuh memerlukan lemak 0.5 s.d 1 gr/KgBB / hari. Latihan olahraga meningkatkan kapasitas otot dalam menggunakan lemak sebagai sumber energy. Peningkatan metabolisme lemak pada waktu melakukan kegiata olahraga yang lama mempunyai efek “melindungi” pemakaian glikogen (glycogen sparing effect) dan memperbaiki aktifitas ketahanan fisik (endurance capacity). Walaupun demikian konsumsi energy dari lemak dianjurka tidak lebih dari 30%  total energy perhari.
Sumber energy yang memproduksi ATP (adenosine tripospat) selama kegiata/latihan olahraga selain karbohidrat dalam bentuk glikogen adalah lemak dalam asam lemak. Gebungan kesua sumber tersebut biasanya digunakan dalam latihan. Namun jumlah yang digunakan sangat tergatung dari beberapa factor. Factor itu separti intensitas dan lamanya latihan, makanan dan latihan seseorang. Pemakaian lemak selama latihan atau kegiatan olahraga yang lama (daya tahan) memberikan efek melindungi penggunaan glokogen otot (karbohidrat).
Pada latihan yang intensitasnya rendah, tubuh bekerja secara aerob, pada tingkat VO2 maks kurang dari 50% lemak merupakan sumber bahan bakar yang utama (predominan) dan meliputi jumlah lebih dari setengah dari energy yang diproduksi. Untuk atlit renang diperlukan ekstra lamak karena mempunyai daya mengapung lebih tinggi sehingga atlit dapat lebih cepat bergerak. Tetapi sebaliknya untuk beberapa cabang olahraga, lemak tidak diperlukan lebih banyak misalnya pada cabang olahraga loncat tinggi.
Meskipun peningkatan metabolisme lemak waktu melakukan kegiatan olahraga yang lama melindungi pemakaian glikogen otot, tetapi masukan energy dari lemak ini dianjurkan tidak lebih dari 30-53% dari total energy per hari. Bila konsumsi lemak lebih dari yang dianjurkan akan merugikan baik terhadap kesehatan maupun terhadap prestasi atlit itu sendiri. Kebutuhan lemak pada tiap cabang olahraga dapat dilihat pada table 2.1
No
Cabang Olahraga
Lemak Per kg BB(gram)
1
Senam, skatting
1,7-1,9
2
Lari sprin, lompat
1,8-2,0
3
Lari jarak menengah dan jarak jauh
1,8-2,1
4
Jalan cepat 20-50 km
2,0-2,2
5
Renang dan polo air
2,2-2,4
6
Angkat besi, olahraga lempar
1,8,2,0
7
Gulat dan tinju
1,8-2,2
8
Dayung, (kano, kayak)
2,0-2,3
9
Sepak bola dan hokky
2,0-2,2
10
Bola basket dan bola voli
1,8-2,0
11
Bersepeda di velodrom
1,8-2,0
12
Bersepeda dijalan
2,0-2,1
13
Berkuda
1,7-1,9
14
Layar
2,1-2,2
15
Menembak
2,0 2,1
16
Lintas alam
2,0-2,4
17
Speed skating
2,0-2,3
 Sumber: Safrizal &Wilda (2009 :31-32)














BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari lemak dikenal dalam bentuk padat dan minyak berbentuk cair pada suhu ruang. Lemak merupakan sumber energy penting bagi bagian jaringan tubuh, beberapa jaringan bahkan lebih cenderung memakai lemak dari pada glikosa untuk memenuhi energinya. Latihan dapat meningkatkan metabolism lemak sehingga dapat digunakan sebagai salah satu metode program penurunan berat badan dan dengan latihan fisik dapat membantu menagatasi jumlah lemak tubuh dan memelihara kestabilan komposisi tubuh dan berat badan. Lemak merupakan persendihan energy yang terbanyak dibandingkan dengan persediaan karbohidrat sebagai sumber enargi, besarnya persendihan lemak kira-kira 40 kalinya. Lemak dapat menghasilkan energy bila O2 cukup.. jadi lemak dapat menghasilkan energy hanya pada olahraga yang bersifat aerobic.
B.     Saran
1.      Pelatih perlu memperhatikan masalah asupan gizi gizi seimabang dalam mengatur menu makanan sehari-hari yang digunakan untuk latihan dan kegiatan lain diluar yang padat agar tidak terjadi ganguan-ganguan kesehatan bagi atlit.
2.      Atlit harus memperhatikan asupan gizi makanan sehari-hari agar seimabang dengan energy yang dikeluarkan untuk beraktivitas.
3.      Atlit perlu mengetahui baiknya pengaturan gizi seimbang untuk tubuh, agar atlit tidak salah dalam memilih menu makanan yang dikonsumsi sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA
Indra, Eka, N. 2007. Kontribusi Latihan Pada Metabolisme Lemak. Medikora Vol.III, No 1 April 2007 :42-60.
Kemenpora. 2007. Pelatihan Pelatih Fisik Level 1. Asdep Pengembangan Tenaga dan Pembinaan Prestasi: Jakarta.
Lutan, Rusli. 1992. Manusia dan Olahraga. ITB dan FPOK/IKIP: Bandung.
Sajoto, M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. IKIP: Semarang.
Syafrizal dan Welis Wilya. 2009. Gizi Olahraga. Wineka Cipta: Malang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AGRESIVITAS DALAM OLAHRAGA

BAB 1 PENDAHUUAN A.     Latar belakang Dewasa ini sering dijumpai suatu tindakan-tindakan yang kurang terpuji dari berbagai kalang...