Jumat, 20 Oktober 2017

ASAS DAN FALSAFAH PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH

ASAS DAN FALSAFAH PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH











Disusun Oleh:
FAZRI TAUHID
(162050401002)





PRODI PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017

BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar belakang
Banyak pendapat tentang penjas yang menganggap bahwa pekerjaan penjas adalah tugas yang paling ringan. Hanya dengan berbekal peluit dan sebuah bola sambil berteduh di bawah pohon, pelajaran berlangsung dengan sendirinya. Anak-anak dibiarkan bermain sendiri sampai tiba waktunya masuk kembali. Itulah kesan umum tentang pendidikan jasmani di indonesia dan seolah-olah sudah banyak ditemui di mana-mana.
Pandangan umum tersebut harus diubah dan berusaha meyakinkan bahwa penjas sebagai pelajaran yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika selama ini penjas belum dilaksanakan dengan baik, hal ini karena pemahaman tentang penjas belum sesuai dengan muatan falsafah dan tujuan penjas yang sebenarnya.
Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, penjas bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel pada program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk. Tetapi penjas adalah bagian penting dari pendidikan. Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan keterampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktivitas yang kondusif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya.
Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan salah satu disiplin ilmu yang digunakan dalam proses penyelenggaraan pendidikan secara nasional. Sehingga diharapkan melalui konsep dasar teori dapat diimplementasikan dalam perkembangan pendidikan jasmani dan olahraga. Serta mampu rnengarahkan dalam menganalisis secara cermat gejala-gejala yang timbul di berbagai negara maupun masyarakat sebagai akibat pelaksanaan sistem pendidikan jasmani dan olahraganya masing-masing.
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila.
B.            Rumusan Masalah
1.      Apa itu falsafah?
2.      Apa hakikat pendidikan jasmani?
3.      Bagaimana asas dan falsafah penjas di sekolah?
C.            Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari falsafah.
2.      Untuk mengetahui hakikat dari pendidikan jasmani.
3.      Untuk mengetahui asas dan falsafah penjas di sekolah.



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian falsafah
Falsafah ialah suatu disiplin ilmiah yang mengusahakan kebenaran yang umum dan asas. Perkataan falsafah dalam bahasa melayu berasal dari bahasa arab dan yunani {philosopia}, yang bermaksud “cinta kepada hikmah” secara umumnya, falsafah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.              Merupakan suatu usaha pemikiran yang tuntas
2.              Tujuanya adalah untuk mendapatkan kebenaran
Menurut Drs. Sidi Gazalba berfalsafah ialah mencari kebenaran  tentang segala sesuatu yang dipermasalahkan, baik pemikiran secara radikal sistematik maupun sejagat. Apabila seseorang berpikir demikian dalam menghadapi masalah maka sangat erat hubungannya dengan falsafah. Berfalsafah secara mudah dapat dimaksudkan sebagai memikirkan sesuatu dengan mendalam. Berfikir secara falsafah ini mengandung tiga ciri:
1.             Radikal ini bermaksud bahwa berfalsafah merupakan corak pemikiran yang tuntas, dengan ini dapat terfikirkan secara mendalam hingga sampai pada akar bagi suatu masalah.
2.     Sistematik ialah berfikir logik,  yang bergerak selangkah demi selangkah dengan penuh kesadaran yang tersusun rapi.
3.         Sejagat ialah pemikiran tidak terbatas pada bagian-bagian tertentu, tapi merupakan jawaban bagi suatu persoalan.

B.       Hakikat Pendidikan Jasmani
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangakan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan diartikan dengan sebagai ungkapan dan kalimat namun pada akhirnya memiliki esensi yang sama dimana jika disimpulkan akan bermakna jelas bahwa pendidikan jasmani memanfaatkan alat fisik untuk pengembangan kebutuhan manusia.
Pendidkan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.
Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya pendidikan jasmani adalah suatu ilmu pendidikan yang memiliki kajian yang begitu luas, yang memberikan peningkatan pada gerak fungsi, Lebih utamanya penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak seseorang dan wilayah pendidikan lainnya hubungan dari perkembangan tubuh fisik dan fikiran serta jiwanya.
Inti pengertiannya adalah mendidik anak melalui aktivitas jasmani atau olahraga. Yang membedakannya dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik.
Pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus lagi, penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya.
Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.
C.       Asas dan falsafah pendidikan jasmani di sekolah
Pendidikan jasmani merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan umum. Lewat program penjas dapat diupayakan peranan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu. Tanpa penjas, proses pendidikan di sekolah akan pincang. Ada tiga hal penting yang bisa menjadi sumbangan unik dari pendidikan jasmani, yaitu:
1.             Meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan siswa,
2.             Meningkatkan terkuasainya keterampilan fisik yang kaya, serta
3.             Meningkatkan pengertian siswa dalam prinsip-prinsip gerak serta bagaimana menerapkannya dalam praktek.
   
Beberapa aspek-aspek penting dari pendidikan jasmani yaitu sebagai berikut:
1.             Kebugaran dan kesehatan
Kebugaran dan kesehatan akan dicapai melalui program pendidikan jasmani yang terencana, teratur dan berkesinambungan. Dengan beban kerja yang cukup berat serta dilakukan dalam jangka waktu yang cukup secara teratur, kegiatan tersebut akan berpengaruh terhadap perubahan kemampuan fungsi organ-organ tubuh seperti jantung dan paru-paru. Sistem peredaran darah dan pernapasan akan bertambah baik dan efisien, didukung oleh sistem kerja penunjang lainnya. Dengan bertambah baiknya sistem kerja tubuh akibat latihan, kemampuan tubuh akan meningkat dalam hal daya tahan, kekuatan dan kelentukannya. Demikian juga dengan beberapa kemampuan motorik seperti kecepatan, kelincahan dan koordinasi.
2.             Keterampilan fisik
Keterlibatan anak dalam asuhan permainan, senam, kegiatan bersama, dan lain-lain, merangsang perkembangan gerakan yang efisien yang berguna untuk menguasai berbagai keterampilan. Keterampilan tersebut bisa berbentuk keterampilan dasar misalnya berlari dan melempar serta keterampilan khusus seperti senam atau renang. Pada akhirnya keterampilan itu bisa mengarah kepada keterampilan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3.             Terkuasainya prinsip-prinsip gerak
Pendidikan jasmani yang baik harus mampu meningkatkan pengetahuan anak tentang prinsip-prinsip gerak. Pengetahuan tersebut akan membuat anak mampu memahami bagaimana suatu keterampilan dipelajari hingga tingkatannya yang lebih tinggi. Dengan demikian, seluruh gerakannya bisa lebih bermakna.
4.             Kemampuan berpikir
Memang sulit diamati secara langsung bahwa kegiatan yang diikuti oleh anak dalam pendidikan jasmani dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak. Namun demikian dapat ditegaskan di sini bahwa pendidikan jasmani yang efektif mampu merangsang kemampuan berpikir dan daya analisis anak ketika terlibat dalam kegiatan-kegiatan fisiknya. Pola-pola permainan yang memerlukan tugas-tugas tertentu akan menekankan pentingnya kemampuan nalar anak dalam hal membuat keputusan..
5.             Kepekaan rasa
Dalam hal olah rasa, pendidikan jasmani menempati posisi yang sungguh unik. Kegiatannya yang selalu melibatkan anak dalam kelompok kecil maupun besar merupakan wahana yang tepat untuk berkomunikasi dan bergaul dalam lingkup sosial. Dalam kehidupan sosial, setiap individu akan belajar untuk bertanggung jawab melaksanakan peranannya sebagai anggota masyarakat. Di dalam masyarakat banyak norma yang harus ditaati dan aturan main yang melandasinya. Melalui penjas, norma dan aturan juga dipelajari, dihayati dan diamalkan.
6.             Keterampilan sosial
Kecerdasan emosional atau keterampilan hidup bermasyarakat sangat mementingkan kemampuan pengendalian diri. Dengan kemampuan ini seseorang bisa berhasil mengatasi masalah dengan kerugian sekecil mungkin. Anak-anak yang rendah kemampuan pengendalian dirinya biasanya ingin memecahkan masalah dengan kekerasan dan tidak merasa ragu untuk melanggar berbagai ketentuan.
7.             Kepercayaan diri dan citra diri (self esteem)
Melalui pendidikan jasmani kepercayaan diri dan citra diri (self esteem) anak akan berkembang. Secara umum citra diri diartikan sebagai cara kita menilai diri kita sendiri. Citra diri ini merupakan dasar untuk perkembangan kepribadian anak. Dengan citra diri yang baik seseorang merasa aman dan berkeinginan untuk mengeksplorasi dunia. Dia mau dan mampu mengambil resiko, berani berkomunikasi dengan teman dan orang lain, serta mampu menanggulangi stress.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tujuan pendidikan jasmani adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang dapat membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial, emosional dan moral. selain itu, kedudukan pendidikan jasmani sangat begitu penting dikalangan masyarakat kita sekarang ini dimana dengan adanya tekhnologi cenderung membuat masyarakat malas akan melakukan kegiatan karena mereka lebih suka duduk asyik dengan alat elektroniknya, dan akibatnya muncul penyakit yang tidak semestinya ia derita.



DAFTAR PUSTAKA
Ateng, A. Kadir. Pengantar asas-asas dan landasan pendidikan jasmani olahraga dan rekreasi. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi. 1989
http://berachunk-amrank.blogspot.co.id/2012/10/tugas-makalah-asas-dan-falsafah-penjas.html
http://hadisafir.blogspot.co.id/2012/11/azas-dan-falsafah-penjaskes.html
http://suardi0204.blogspot.co.id/2010/09/asas-dan-falsafah-pendidikan-jasmani.html


1 komentar:

AGRESIVITAS DALAM OLAHRAGA

BAB 1 PENDAHUUAN A.     Latar belakang Dewasa ini sering dijumpai suatu tindakan-tindakan yang kurang terpuji dari berbagai kalang...